Skip to main content

Posts

Hiperinflasi Uang Zaman Penjajahan Jepang dan Hindia Belanda.

  Orang umumnya mengira mereka itu dikontrol penguasa melalui aparatus militer dan ideologi/agama. Ada benarnya, tapi sebenarnya alat kontrolnya adalah uang. Uang yang diprint cuma-cuma oleh penguasa dan kroni mereka, tetapi harus diperoleh dengan menjual produksi atau pelayanan nyata oleh mayoritas rakyat - yang tidak memiliki kemampuan untuk memprint uang secara cuma-cuma. Ketika negara terjepit dalam krisis atau perang, negara selalu memprint uang berlebihan untuk mempertahankan kekuasaan. Dalam kondisi normalpun mereka tetap melakukan printing walau dalam skala lebih kecil. Itulah mengapa dalam kondisi terjepit, semua mata uang negara mengalami inflasi berlebihan (hyperinflation). Contoh: Selembar uang senilai 50 Miliar di Jerman 1923. Selembar uang senilai 500 Miliar di Yugoslavia 1994. Selembar uang senilai 100 Triliun di Zimbabwe 2008. "Kamu seharusnya tidak bekerja untuk uang yang bisa diciptakan oleh orang lain secara gratis." - Anon. "Tapi jika merek

Bitcoin Best Security Practices: Multisig wallet with multiple hardware wallets of different manufacturers

Best security practices in bitcoin cold storage to avoid counter party risk associated with hardware and software wallets It’s easy to get a software wallet today from your phone app store. Most people are content with keeping their crypto or bitcoins in their exchange like Binance or FTX. However, time and time again we are reminded of the root cause that inspired the invention of bitcoin in the first place. If you read the bitcoin whitepaper and the reason why Satoshi Nakamoto worked on Bitcoin in the first place, you will realize that his main concern is the counter party risk associated with the current fiat money system. “The root problem with conventional currency is all the trust that's required to make it work. The central bank must be trusted not to debase the currency, but the history of fiat currencies is full of breaches of that trust. ” - Satoshi Nakamoto, 2009. On the genesis block he inscribed below message that will remain there for eternity. “The Times 03/

Digital Signature: Bagaimana Private Key diverifikasi Bitcoin Network tanpa membeberkan Private Key tersebut.

Untuk Membahas topik ini sebaiknya anda memahami dulu apa itu Private Key dan Public Key dalam ECDSA. Itu sudah saya bahas cukup jelas disini. Digital Signature (tanda tangan digital) memiliki dua bagian: 1. Bagian acak. 2. Bagian Signature. Ini terdiri dari Private Key + Data transaksi yang sedang kita buat tanda tangan digitalnya.   Bagian acak Mulailah dengan menghasilkan sebuah angka acak . Kemudian kalikan angka ini dengan titik generator pada kurva eliptik (titik generator yang sama digunakan saat membuat kunci publik di ECDSA). Titik generator selalu sama pada setiap operasi ECDSA bitcoin. Bagian acak dari tanda tangan digital adalah titik pada kurva yang didapatkan diatas. Tapi kita ambil koordinat x-nya saja, ini kita sebut sebagai (r) :   Ini pada dasarnya sama dengan membuat kunci privat dan kunci publik. Tapi di sini kami melakukannya untuk menambahkan elemen acak ke tanda tangan digital kami. Angka acak itu bisa didapat dari sumber entropi yang bermacam-macam dari aplik