Diplomat Amerika Serikat George Kennan pada tahun 1948 sudah menulis bahwa Indonesia akan di jadikan lahan ekonomi-politik untuk menyuburkan "Empire toward the south" atau "Kerajaan menuju selatan" (Ini adalah istilah mereka untuk Kerajaan Jepang yang sekarang di bawah kontrol mereka setelah di kalahkan pada ahir perang dunia ke-2).
Belanda di bujuk Amerika untuk melepaskan Indonesia dan fokus ke negaranya yang sudah hancur oleh Jerman.
Gerakan "Ultra Nationalism" atau Kemerdekaan di Indonesia tidak boleh terjadi karena akan menghalangi rencana di atas.
Sukarno di tolerir sejauh dia berjalan sesuai rencana di atas (Mendukung Barat/Amerika), ketika dia mulai melenceng: Berbelok ke kiri, membentuk NASAKOM dan Poros Jakarta, Moscow, Peking, Pyongyang. Ingin lepas dari pengaruh Barat. Maka dia di singkirkan oleh pihak tentara yang di dukung Amerika. Maka Suharto mulai berkuasa dan rencana di atas berjalan terus.
Jika paparan di atas itu benar maka puluhan tahun sejak 1948. Katakanlah tahun 2017, Indonesia akan:
- Di banjiri produk asing dari (Jepang, China, US, dll)
- Di banjiri Perusahaan asing yang mengambil sumber daya alam (Minyak, Batu bara, Emas, dll)
- Mengikuti Sistim keuangan dan Perbankan dari Amerika (IMF, Bank Dunia)
- Miskin dan tidak stabil
- Menuju ke arah konservatisme dan ekstrimisme agama sebagai pelampiasan dan last resort
Jika paparan di atas salah maka Indonesia akan:
- Memiliki Industri teknologi sendiri yang mandiri untuk di gunakan di dalam negeri dan di ekspor ke luar negeri.
- Mengelola sumber daya alam sendiri untuk memperkaya diri
- Memiliki sentral bank yang mandiri dan tidak tergantung dari badan asing (IMF dan Bank Dunia)
- Kaya dan stabil
- Demokratis dan sekuler
Kita tahu keadaan mana yang benar.
Saya harap ini bukan "Post hoc ergo propter hoc" fallacy.
Constructive comment and correction is much appreciated.
Dari buku "Year 501 - by Noam Chomsky"
Comments
Post a Comment