Skip to main content

Posts

Review Buku: Sapiens by Yuval Noah Harari

  Buku ini sangat bagus, rangkuman sejarah umat manusia sejak zaman pra-sejarah sampai sekarang. Dari revolusi kognitif (70.000 tahun lalu), revolusi agrikultur (12.000 tahun lalu), dan revolusi industri (500 tahun lalu), hingga sekarang. Saya rekomendasikan untuk di baca semua orang. Melihat sejarah tanpa pemanis buatan dan sifat alamiah manusia yang pada dasarnya memang perusak. Membongkar fiksi-fiksi yang di anggap sakral. Membantu proses un-learning yang kadang lebih sulit daripada learning. Ada spesies yang ngaku-ngaku jadi penguasa terpilih di planet bumi padahal dia sendiri penyebab utama kerusakan lingkungan dan kepunahan spesies-spesies lain. Dinosaurus sudah menjadi penguasa di planet bumi selama 165 juta tahun dan punah sekitar 65 juta tahun lalu. Manusia modern (Sapiens) baru muncul di permukaan bumi sekitar 200.000 tahun lalu, belum aja menguasai bumi selama 1 juta tahun tetapi kerusakan yang sudah kita timbulkan jauh melebihi spesies-spesies lain sebelum kit

Mengoreksi Kesalahan Teori Bumi Datar (Flat Earth)

Saya heran jika di tahun 2020 masih ada orang-orang yang percaya Flat Earth atau tidak percaya Nasa dan Moon Landing. Mereka menyampaikan banyak observasi2 dan data yang menurut mereka menunjukkan bahwa bumi itu datar. Klarifikasi terhadap hal-hal itu sudah banyak di tunjukkan di link-link berikut ini. 1. https://bumidatar.id/?fbclid=IwAR0Vz2PG-r5hYzdxWnVlJkth17UaHfSdhEuFKUElqsTYhAA58hvBe0QKiVI 2. https://www.facebook.com/pg/bumidatarid/posts/?ref=page_internal 3. Tonton videonya biar lebih jelas. Dalam video ini terlihat jelas baling-baling wind turbine berada di bawah permukaan air seolah-olah dia tenggelam di bawah permukaan air, padahal baling-baling wind turbine itu berada di atas tiang setinggi puluhan meter di atas permukaan air laut, akan tetapi karena wind turbine berada pada jarak yang sangat jauh sehingga lengkungan permukaan bumi menutupi sebagian besar bagiannya, akibatnya dari jauh hanya ujung baling-baling yang terlihat Message to the flatards- You claim the bo

Apakah Tuhan Yang Menciptakan Big-Bang?

1. Tuhan Yang Mana yang di maksud? Tuhan itu kata yang cacat definisi, ketika muslim bilang Tuhan yang di maksud (Allah), kalau umat agama lain menyebut Tuhan yang di maksud bisa (Brahma, Yesus, Yahweh, Zeus, dll). Terlepas dari kontradiksi ini, ok lah for the sake of argument Tuhan yang di maksud hanya entitas penycipta yang menyebabkan big-bang atau hukum fisika. 2. Bagaimana anda menghubungkan hukum fisika yang netral dengan Tuhan/Agama tertentu yang spesifik? kan ada ribuan tuhan di dunia. Kita tidak tahu apa yang terjadi sebelum big-bang? atau bagaimana alam semesta memiliki hukum fisika yang fine tuned untuk kehidupan manusia? Maka Tuhan ada. Ini adalah argumen god of the gaps. Hanya karena pengetahuan kita terbatas sampai di situ saja bukan berarti anda bisa seenaknya menempatkan lelembut dan dedemit sesembahan sebagai aktor penyebab segala sesuatu itu. Berdasarkan data dan bukti apa anda bisa mengidentifikasi secara spesifik tuhan A atau B yang menciptakan itu? 3.

Moral Lanscape & Sam Harris (Sains Moralitas)

Banyak Moral Nihilist mengatakan bahwa kita tidak bisa menarik kewajiban moral dari fakta empiris. Seperti yang di katakan Hume, "you can't derive an ought from an is". Atau "anda tidak bisa menarik 'keharusan' dari 'suatu keadaan'". OUGHT: Kata 'outght' adalah kata yang preskriptif, atau menganjurkan anda untuk melakukan sesuatu. Sebuah anjuran dan ajakan. IS: Adalah kata yang deskriptif, atau hanya menggambarkan suatu keadaan. Misalnya Africa is poor (Afrika itu miskin), Western Europe is rich (Eropa Barat itu kaya), The old man is sick (orang tua itu sakit), the cure is in the doctor's purse (obat ada di tas dokter). Jadi memang kita tidak menarik sebuah anjuran atau ajakan yang bersifat preskriptif dari deskripsi keadaan. Misalnya fakta bahwa The old man is sick (orang tua itu sakit), dan the cure is in the doctor's purse (obat ada di tas dokter), adalah dua fakta yang independent dan secara empiris tidak akan bisa di temukan

Rant on Morality

"You can't derive an ought from an is"- Hume. Kita memang tidak bisa menarik 'ought' (kewajiban moral) dari 'is' (kenyataan materialistik/fisik), ini ibarat menyamakan 'cinta' dan hormon 'oxytocin'. 'Cinta' adalah fenomena psikologis dan sosial yang ko mpleks sementara hormon oxytocin hanya sebuah zat kimia. Korelasi hormon ini dengan perasaan cinta, sex dan social bonding terlalu kompleks 'banyak variable neurologis kompleks' jadi gak akan bisa di buat rumus sederhana seperti dalam fisika E=mc2. Sehingga moralitas bisa di analisa secara sosiologis dan psikologis berkaitan dengan 'human suffering dan happiness' misalnya, faktor apa saja yang promote happiness dan suffering. Anehnya seringkali happiness bagi si A = suffering bagi si B, nah gimana menarik 'kewajiban moral dari situasi ini?' memang tidak bisa, si A tidak harus mengurangi suffering si B, si B pun tidak harus diam pada possisi sufferi