Skip to main content

Dilatasi Waktu - Mengapa jam di atas satelit berjalan lebih cepat daripada di permukaan Bumi?

Tahukah anda bahwa jam di atas satelit GPS itu berjalan 38 microseconds (30.000 nanoseconds) lebih cepat daripada jam yang berada di permukaan planet bumi per hari. Jika jamnya berjalan sama dengan yang di permukaan bumi maka ketepatan GPS akan melenceng sejauh 10 km setiap harinya. Sehingga para Gojek dan Grab akan nyasar terus menerus. Untungnya karena hukum Special Relativity dan General Relativity yang di temukan Albert Einstein para ilmuan bisa memperhitungkan bahwa:
* Benda yang bergerak lebih cepat akan mengalami waktu yang lebih lambat (Special Relativity)
* Benda yang berada pada gravitasi yang lebih besar akan mengalami waktu yang lebih lambat (General Relativity)

Karena satelit bergerak pada kecepatan 14.000 km/jam dan berada pada ketinggian 20.000 km di atas permukaan Bumi, dia mengalami efek gravitasi yang lebih kecil, sehingga jam pada satelit GPS harus di set 38 microseconds lebih cepat daripada jam di permukaan bumi untuk menjaga akurasi dengan obyek di permukaan bumi. Ini di sebut juga sebagai Time Dilation. Teknologi GPS sekarang memiliki akurasi hingga 5 meter.

Comments

Popular posts from this blog

My first book has been published: The Bitcoin Art of War

The Bitcoin Art of War is your strategic guide to mastering the future of money. In this powerful exploration, Bitcoin is more than just a digital currency—it’s a tool of revolution, an antidote to financial tyranny, and a pathway to personal sovereignty. Drawing inspiration from timeless strategies of power and war, this book dissects the battle between decentralized forces and traditional institutions, arming you with the knowledge to navigate Bitcoin’s impact on society, economics, and your own life. From the battlefields of central banks and governments to the philosophical challenges of wealth, freedom, and control, The Bitcoin Art of War provides cutting-edge insight into topics like decentralization, censorship resistance, and the evolving landscape of digital sovereignty. With deep dives into praxeology, free speech, the nature of power, and how Bitcoin aligns with historical strategies of warfare, this book is a must-read for those seeking to understand—and thrive...

The God Delusion by Richard Dawkins | Terjemahan Bahasa Indonesia | Bab I

CHAPTER 1 A deeply religious non-believer //Orang alim yang tidak beriman// I don't try to imagine a personal God; it suffices to stand in awe at the structure of the world, insofar as it allows our inadequate senses to appreciate it. “Saya tidak membayangkan tuhan yang memiliki kepribadian; Cukuplah untuk berdiri dan mengagumi struktur dunia, sejauh panca indera kita yang tak sempurna ini bisa mengapresiasinya.” ALBERT EINSTEIN Kehormatan yang Pantas Anak itu tiarap di atas rerumputan , dagunya bertumpu di tangannya . Dia tiba-tiba merasa kewalahan oleh kesadaran yang tinggi atas batang-batang dan akar-akar pohon yang kusut , dia menemukan sebuah hutan di dalam dunia mikro , dunia semut dan kumbang yang berbeda dan bahkan dunia miliaran bakteri di dalam tanah , dimana secara diam-diam bakteri tersebut menopang perekonomian dunia mikro , walaupun anak itu belum mengetahui detail bakteri pada saat itu. Tib...

PUISI - Untitled I

Tidak ada satupun sesuatu musnah dari keberadaannya, Mereka hanyalah berubah bentuk, Sekarang kita hidup, menangis, tertawa, dan memakan makhluk hidup lainnya, Esok, kita adalah makanan bakteri dan makhluk hidup lainnya, Sekarang kita adalah gumpalan atom-atom yang menyatu membentuk makhluk hidup kompleks yang kita sebut "AKU" Esok, kita akan menjadi atom-atom penyusun kotoran bakteri yang telah mengkonsumsi kita, Menjadi bahan makanan bagi tumbuhan, Menyatu dengan aliran sungai, samudra, dan udara, Menjadi penyusun awan dan hujan, Menjadi bahan penyusun makhluk hidup generasi berikutnya, Sebagaimana kita meminjam semua bahan penyusun tubuh kita ini dari makhluk hidup generasi sebelum kita, Karena Alam Semesta itu adil, Dia tidak akan memihak manusia di atas bakteri dan kutu, Kita semua menyatu di dalam simfoni kosmik yang tidak dapat di gambarkan kata-kata, ...... Kita menari dalam siklus tanpa awal dan akhir,  Diturunkan, diangkat, dihancurkan, d...