ARGUMEN:
"Aku kemaren ingin menyebrangi sungai la pada saat itu jumbatannya rusak dan gak ada prahu
Trus aku duduk menunggu di pinggiran sungai tiba2 ada angin kencang merobohkan kayu dan kayu itu terbrak batu hingga membentuk prahu dan bentuknyapun rapih dan bagus sehingga dapat di tumpangi. prahu itu menghampiriku dan aku pun naik sampai ke sebrang
Dan itu aku menunggu cuma 1jam
Apa kalian percaya apa yg a ku ceritakan"
RESPONS:
Argumen di atas adalah False Analogy. Analogi anda akan tepat seandainya kapal itu bisa memperbaiki sparepartnya yang rusak dengan sendiri dengan mengganti sel yang rusak dengan sel baru yang di produksi oleh organnya sendiri tanpa bantuan mekanik, di samping itu kapal itu harus bisa bereproduksi, melahirkan kapal-kapal baru tanpa bantuan engineer dan mekanik, serta memiliki DNA. Seperti makhluk hidup. Kenyataannya tidak demikian. Manusia dan makhluk hidup lainnya itu ibarat kapal atau mobil yang sambil jalan juga sambil memperbaiki sparepartnya sendiri dan beranak-pinak selama puluhan tahun hanya dengan memasukkan air dan makanan ke dalam sistem pencernaannya. Dengan kata lain, makhluk hidup itu berfungsi secara bottom up (dari bawah ke atas, dari inti sel menuju organ dan individu) sedangkan kapal/kayu itu berfungsi secara top down (dari ide dan kreasi manusia menuju ke produk tersebut). Sehingga menjelaskan fenomena alam dengan analogi di atas tidak menyelesaikan masalah. Itulah mengapa teori evolusi menjelaskan makhluk hidup dari sudut pandang naturalisme, hanya berdasarkan fakta genetika, fossil, geografi, dll, yang pada umumnya sampai saat ini semua kalangan ilmuan menyetujui adanya proses evolusi tersebut. Evolusi terjadi dalam waktu jutaan tahun (berdasarkan bukti fossil), anda tidak akan melihat proses itu di dalam jangka waktu hidup anda, tetapi evolusi makhluk bersel satu bisa di lihat, misalnya bagaimana proses evolusi/mutasi bakteri dan virus yang kebal antibiotik karena seleksi alam membuat jenis yang paling resistant (kuat) yang bertahan, contoh virus corona yang ada sekarang. Evolusi makro yang lebih jelas secara fisik akan memakan waktu lebih lama, jutaan/milyaran tahun, satu-satunya cara meneliti hal ini adalah menggali fossil, dan bukti fossil mengindikasikan organisme berevolusi dari sel sederhana menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks.
Trus aku duduk menunggu di pinggiran sungai tiba2 ada angin kencang merobohkan kayu dan kayu itu terbrak batu hingga membentuk prahu dan bentuknyapun rapih dan bagus sehingga dapat di tumpangi. prahu itu menghampiriku dan aku pun naik sampai ke sebrang
Dan itu aku menunggu cuma 1jam
Apa kalian percaya apa yg a ku ceritakan"
RESPONS:
Argumen di atas adalah False Analogy. Analogi anda akan tepat seandainya kapal itu bisa memperbaiki sparepartnya yang rusak dengan sendiri dengan mengganti sel yang rusak dengan sel baru yang di produksi oleh organnya sendiri tanpa bantuan mekanik, di samping itu kapal itu harus bisa bereproduksi, melahirkan kapal-kapal baru tanpa bantuan engineer dan mekanik, serta memiliki DNA. Seperti makhluk hidup. Kenyataannya tidak demikian. Manusia dan makhluk hidup lainnya itu ibarat kapal atau mobil yang sambil jalan juga sambil memperbaiki sparepartnya sendiri dan beranak-pinak selama puluhan tahun hanya dengan memasukkan air dan makanan ke dalam sistem pencernaannya. Dengan kata lain, makhluk hidup itu berfungsi secara bottom up (dari bawah ke atas, dari inti sel menuju organ dan individu) sedangkan kapal/kayu itu berfungsi secara top down (dari ide dan kreasi manusia menuju ke produk tersebut). Sehingga menjelaskan fenomena alam dengan analogi di atas tidak menyelesaikan masalah. Itulah mengapa teori evolusi menjelaskan makhluk hidup dari sudut pandang naturalisme, hanya berdasarkan fakta genetika, fossil, geografi, dll, yang pada umumnya sampai saat ini semua kalangan ilmuan menyetujui adanya proses evolusi tersebut. Evolusi terjadi dalam waktu jutaan tahun (berdasarkan bukti fossil), anda tidak akan melihat proses itu di dalam jangka waktu hidup anda, tetapi evolusi makhluk bersel satu bisa di lihat, misalnya bagaimana proses evolusi/mutasi bakteri dan virus yang kebal antibiotik karena seleksi alam membuat jenis yang paling resistant (kuat) yang bertahan, contoh virus corona yang ada sekarang. Evolusi makro yang lebih jelas secara fisik akan memakan waktu lebih lama, jutaan/milyaran tahun, satu-satunya cara meneliti hal ini adalah menggali fossil, dan bukti fossil mengindikasikan organisme berevolusi dari sel sederhana menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks.
Comments
Post a Comment